Rumah Bidadari

 RUMAH BIDADARI


Di banyak tempat di muka bumi, terjadi defisit sukacita yang amat menyedihkan. Yang membuat kehidupan berwajah mendung menyedihkan. Rumah sakit, rumah sakit jiwa, keluarga yang terkena musibah perceraian, kemacetan, anak-anak korban perkosaan, birokrasi yang ditandai oleh korupsi, dunia korporasi penuh konflik, semua membuat kehidupan rindu mendalam akan sukacita
Anda Bukan Korban
Ciri utama manusia yang defisit sukacita, selalu menyebut diri sebagai korban. Dari korban ketidakdewasaan orang tua, korban ketidakmatangan pasangan hidup, korban sekolah yang liar. Digabung menjadi satu, orang lain diletakkan sebagai sumber penderitaan, dirinya sendiri sebagai korban.
Yang lebih menyedihkan lagi, rasa dikorbankan ini kemudian ditumpahkan ke orang lain dalam bentuk kemarahan, kebencian, ketidakpuasan. Dan tidak ada orang lain yang mau menerima tumpahan sampah emosi ini. Sehingga jadilah kehidupan seperti api yang berjumpa api. Ia menjadi awal banyak sekali kebakaran yang membuat bumi miskin sukacita.
Bila boleh jujur, tidak ada di antara kita yang lahir dari orang tua yang sempurna, memiliki pasangan hidup atau sekolah yang sempurna. Semua manusia memiliki cacat masa lalu. Bila orang biasa dilukai oleh cacat masa lalu, para bidadari (angels) menggunakannya sebagai tanda-tanda perjalanan.
Rahim Bidadari
Belajar dari kisah orang suci dari Nelson Mandela, Bunda Teresa hingga Mahatma Gandhi, semua orang suci lahir dari rahim yang bernama penderitaan. Nelson Mandela dipenjara selama 27 tahun, Bunda Teresa hidup di tengah kemiskinan yang menyengat, Mahatma Gandhi bahkan wafat dengan cara ditembak orang.
Pesannya sederhana, rasa sakit, penderitaan hanya cara Sang Hidup untuk melahirkan energi kasih sayang yang ada di dalam diri. Makanya, seorang sahabat yang sembuh dari guncangan emosi yang dahsyat sekali pernah bercerita. Di puncak guncangan, tiba-tiba ia ingat mimpi-mimpinya di masa kecil. Terbang di atas awan, menyaksikan penderitaan di planet ini, kemudian memilih lahir di keluarga yang berantakan agar bisa mengerti penderitaan secara mendalam.
Setelah lewat dari guncangan yang berumur puluhan tahun, baru bayi bidadari lahir dari rahim penderitaan. Untuk kemudian membuka pintu kehidupan yang baru, yakni menolong, melayani makhluk menderita dengan jalan masing-masing.
Makanan Dan Minuman Bidadari
Bagi tiap jiwa yang sudah pernah melewati rahim penderitaan dalam waktu yang lama, kemudian timbul rasa lapar dan haus untuk menolong dan menolong. Bila orang biasa menolong karena kewajiban, bidadari menolong karena itu menu makanan dan minuman sehari-hari.
Serupa orang biasa yang lapar dan haus, para bidadari senantiasa lapar dan haus menolong. Ini yang menjelaskan kenapa Bunda Teresa aman nyaman sekali di tengah kacaunya kota Kalkuta, Nelson Mandela aman nyaman sekeluar dari penjara tanpa menggendong rasa dendam, Mahatma Gandhi masih sempat memanggil nama Tuhan saat peluru panas menembus tubuhnya.
Sederhananya, ia yang melewati rahim penderitaan, memakan dan meminum menu pertolongan, semuanya sedang membuat bumi ini sebagai rumah bidadari. Defisit energi sukacita di muka bumi ini, diseimbangkan melalui ketulusan dan keikhlasan mereka. Bidadari ini tidak saja menyembuhkan orang lain, juga membuat jiwanya semakin dewasa.
—————–
Catatan:
1. Bagi setiap sahabat yang sedang digoda rasa sakit, disarankan untuk membangunkan energi kesembuhan yang berasal dari dalam diri. Caranya, maafkan masa lalu, terima masa kini. Di puncak semuanya, lihat semuanya dengan mata sukacita.
2. Setelah bibit kesembuhan ini ditanam di dalam, kemudian sirami dengan visualisasi kreatif. Bukan mengada-ada, memang sudah dicatat rapi dalam kisah para suci, penderitaan membangunkan energi kasih sayang di dalam diri. Setelah melalui rahim penderitaan, sembuh oleh memaafkan dan penerimaan, kemudian belajar membayangkan diri Anda sebagai seorang bidadari yang datang ke sini untuk berbagi energi sukacita.
3. Bangkitkan tekad kuat untuk menolong. Jika Anda penulis, menulis dengan niat menolong. Bila Anda seorang Ibu, rawat anak-anak seperti merawat bayi bidadari. Jika Anda orang kaya, sumbangkan sebagian kekayaan untuk beasiswa anak-anak keluarga miskin. Dengan cara ini, tidak saja Anda bisa sembuh, juga membuat jiwa semakin dewasa. Di atas semuanya, Anda adalah bagian dari upaya untuk membuat bumi ini menjadi rumah bidadari.
English Note: English Note: English speaking friends, the messages that flowing through me can be accessed in twitter: @gede_prama or website: www.gedepramascompassion.com

Comments